Hadir di Forum Indonesia Miner 2025, NIC Group Gaungkan Transformasi Pertambangan Berkelanjutan
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Nickel Industries dan anak usahanya Hengjaya Mineralindo menunjukkan komitmen terhadap transformasi industri nikel yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan melalui partisipasi aktif dalam Forum Indonesia Miner yang diselenggarakan pada 11–13 Juni 2025 di Hotel Westin, Jakarta.
Sustainability Head Nickel Industries, Muchtazar, mengatakan pihaknya dan Hengjaya Mineralindo mengambil peran dalam sesi dialog interaktif bertajuk transformasi bisnis berkelanjutan sebagai bagian dari upaya strategis perusahaan dalam memperkuat praktik pertambangan yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial.
"Dalam forum ini, kedua entitas menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai keberlanjutan dalam tata kelola internal perusahaan serta kontribusi eksternal kepada masyarakat dan lingkungan sekitar," katanya di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Muchtazar mengatakan, industri nikel memiliki tanggung jawab besar untuk tidak hanya menjadi pemasok bahan baku energi bersih, tetapi juga tampil sebagai pelaku utama dalam mendorong praktik bisnis yang hijau dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Indosat Dorong Sektor Pertambangan Adopsi Teknologi Kecerdasan Artifisial
"Seringkali ESG dianggap sebagai tantangan, padahal ini bisa menjadi peluang strategis dalam membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan. Dalam sesi saya, saya menyoroti pentingnya nikel dalam kehidupan sehari-hari—baik untuk baterai kendaraan listrik maupun baja tahan karat," sebutnya.
Dampak industri pertambangan, imbuhnya, memang tidak bisa dihindari, tapi harus dikendalikan agar manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
"Karena itu, kami di Nickel Industries fokus pada inisiatif dekarbonisasi, termasuk peningkatan produksi nikel kelas 1 melalui proyek HPAL dan integrasi energi terbarukan di proyek ENC," sebutnya.
Sebagai bentuk keterbukaan dan edukasi kepada publik kaitannya dengan HLHS 2025, Nickel Industries dan Hengjaya Mineralindo juga menghadirkan booth interaktif selama tiga hari penuh mengangkat tema "Collaborate for Balancing Mining Economic Growth with Environmental dan Social Integrity".
Adapun, Mining Sustainability Lead Hengjaya Mineralindo, Harry Cahyono, menyampaikan melalui instalasi edukatif dan dialog publik di booth Indonesia Miner, perusahaan mendorong kesadaran pengunjung tentang pentingnya keberlanjutan dalam industri ekstraktif, serta peran nikel dalam transisi energi global.
"Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini menjadi momentum reflektif bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor pertambangan—bahwa era pertambangan yang eksploitatif telah bergeser menuju era tanggung jawab kolektif. Kami ingin menunjukkan bahwa pertambangan nikel yang bertanggung jawab bukan hanya mungkin, tapi merupakan keniscayaan yang harus dijalani bila industri ini ingin tetap relevan dalam mendukung transisi energi dan pencapaian target iklim global," paparnya.
Melalui partisipasi dalam forum nasional ini, Hengjaya Mineralindo tidak hanya menujukkan eksistensinya sebagai pelaku industri yang adaptif terhadap dinamika keberlanjutan global, tetapi juga mengukuhkan komitmennya untuk terus menghadirkan praktik pertambangan nikel yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan di wilayah kerja ataupun di wilayah masyarakat lokal.
Sebagai Industrial Process Sustainability Lead Hengjaya Mineralindo, Chrisma Virginia, menyampaikan dalam Miners Talk bahwa sebagai kepedulian perusahaan terhadap isu lingkungan, Hengjaya Mineralindo ikut serta dalam penyelamatan lahan krisis pertanian sebagai bentuk mitigasi krisis iklim dan sekaligus penguatan ketahanan pangan.
Baca Juga: Harga Minyak Global Meroket, Israel Dikabarkan Serang Iran
"Kami percaya bahwa nikel dapat dan harus ditambang secara bertanggung jawab dan harus mampu memberikan manfaat jangka panjang, bukan hanya untuk operasional, tetapi juga untuk lingkungan, manusia, dan generasi mendatang. Inisiatif sosial-lingkungan kami yang saat ini berjalan, yaitu agroekologi, merupakan pendekatan berkelanjutan yang kami terapkan untuk membantu petani lokal mengatasi degradasi lahan akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan," sebutnya.
Ia menegaskan, pendekatan tersebut tidak hanya mengembalikan kesuburan tanah, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi petani dengan praktik bertani yang lebih sehat dan ramah lingkungan," pungkasnya.
Keterlibatan dalam Indonesia Miner 2025 semakin memperkuat posisi Nickel Industries dan Hengjaya Mineralindo sebagai penggerak dalam industri nikel yang berupaya menggabungkan produktivitas dan profitabilitas dengan nilai keberlanjutan yang kuat. Perusahaan percaya bahwa keberhasilan jangka panjang hanya dapat dicapai melalui keseimbangan antara pengelolaan sumber daya dan pelestarian lingkungan hidup.
-
Prabowo Subianto Bakal Terima Penghargaan Bintang Bhayangkara Utama dari Kapolri Hari Ini7 Alasan Penis Berbau Tak Sedap, Pria Perlu TahuRamai Pneumonia di China, Apakah Sama dengan Pneumonia di Indonesia?Oalah... Jadi Lokasi Balapan Formula E Akan Diumumkan Saat...Astra Infra Tingkatkan Kesiapan Sambut Arus Mudik Lebaran, Mulai Kondisi Jalan Hingga Rest AreaUI Minta Maaf, Gelar Doktor S3 Bahlil Ditangguhkan!Banjir di Jakarta Seret Jokowi, Formula E juga Jokowi, Kerjanya Anies Apa? Makan Gaji Buta?Viral Bekukan Nasi di Freezer dan Hangatkan Lagi, Amankah?Sebulan Sudah Anies Positif Corona, Kok Gak SembuhVIDEO: Restoran Spin
下一篇:Indonesia Dihormati dan Disegani Negara Lain dalam Isu Pembangunan Berkelanjutan
- ·Pemerintah Berencana Berlakukan Bea Masuk Impor 200 Persen, Hippindo Sarankan Begini
- ·Resep Ikan Patin Bumbu Kuning, Pakai Santan Lebih Gurih
- ·Studi: Duduk Lebih dari 10 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Demensia
- ·Kasus Covid
- ·G7 Siap Turunkan Batas Harga Minyak Rusia Tanpa Dukungan Trump
- ·Tak Perlu Panik, Ini 3 Cara Mencegah Infeksi Mycoplasma Pneumonia
- ·7 Sayuran Kaya Serat Ini Cocok untuk Penderita Kencing Manis
- ·Tanggal 27 November Pilkada 2024, Libur Nasional atau Tidak?
- ·Laporan Kasus Menu Tulis Tangan di Pesawat Garuda Belum Dicabut
- ·Kamu Tak Disarankan Minum Pakai Gelas di Kamar Hotel, Kok Bisa?
- ·Keren! Kemenperin Luncurkan Beragam Aplikasi Dukung revitalisasi Industri Batik Indonesia
- ·Tak Perlu Dijemur, 3 Cara Mengeringkan Kasur Ini Layak Dicoba
- ·Gelar RUPS, Pertamina Umumkan Restrukturisasi Direksi dan Catatan Kinerja Positif Sepanjang 2024
- ·VIDEO: Melihat Kecanggihan Pameran Interaktif Harry Potter di Jerman
- ·Efek Blokade Gaza, Jerman Kini Sinyalkan Evaluasi Pengiriman Senjata ke Israel
- ·7 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan dan Kecantikan
- ·Kemenparekraf: JIExpo Kemayoran Miliki Area Seperti Pertunjukan Seni di Broadway
- ·IMZ dan Dompet Dhuafa Gulirkan Sekolah Manajemen Koperasi
- ·Efek Blokade Gaza, Jerman Kini Sinyalkan Evaluasi Pengiriman Senjata ke Israel
- ·Dituding Prioritaskan Produk Susu Impor, Mentan Amran Lakukan Hal Ini
- ·Jelang 68 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Beri Bonus Atlet Olimpiade Paris 2024
- ·VIDEO: Detik
- ·Periksa Manajer Estimasi PT KA Properti Manajemen, KPK Dalami Pengaturan Lelang dan Fee Pejabat DJKA
- ·Serba Pink di Laz Hotel Lazada Festival 12.12, Bukan Cuma Buat Cewek
- ·Halte Terbakar Akibat Demo, Anies: Belum Bisa 100 Persen
- ·VIDEO: Restoran Spin
- ·Pendapatan Cetak Rekor, Antam (ANTM) Putuskan Bagi Dividen 100% dari Laba 2024
- ·Soal Isu MUI DKI
- ·Roti Pipih Manoushe Lebanon Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- ·7 Jus Sayur yang Bisa Bakar Lemak, Bikin Diet Makin Sehat
- ·Gerak Cepat, 1.164 Kader Partai Golkar Disiapkan Untuk Pilkada 2024
- ·Niat Indonesia Tiru Saudi, Beralih dari Tambang ke Pariwisata
- ·Terkena Darah ODHA, Bisa Tertular HIV/AIDS atau Tidak?
- ·Banjir di Jakarta Seret Jokowi, Formula E juga Jokowi, Kerjanya Anies Apa? Makan Gaji Buta?
- ·Polri Terbitkan Red Notice Terhadap 2 Tersangka Kasus TPPO Modus Magang ke Jerman
- ·Di Laz Fest, Bisa Belanja Offline Tanpa Repot Tenteng Belanjaan