首页 > 知识
Hotel Cetak 3D Pertama di Dunia Berdiri di Texas
发布日期:2025-06-04 15:38:47
浏览次数:402
Jakarta,quickq.cn官方网站 CNN Indonesia--

Perusahaan asal Texas, Amerika Serikat, El Cosmico membangun 43 unit kamar hoteldan 18 rumah tapak di wilayah seluas 24 hektare (ha) menggunakan printer3D raksasa.

Pemilik El Cosmico Liz Lambert menyebut, hotel tersebut merupakan hotel pertama di dunia yang dicetak dengan teknologi 3D.

Hotel Cetak 3D Pertama di Dunia Berdiri di Texas

Hotel Cetak 3D Pertama di Dunia Berdiri di Texas

Hotel tersebut dibangun bersama para mitra, termasuk perusahaan percetakan 3D yang berbasis di Austin, Texas bernama ICON dan arsitek Bjarke Ingels Group.

Hotel Cetak 3D Pertama di Dunia Berdiri di Texas

ADVERTISEMENT

Hotel Cetak 3D Pertama di Dunia Berdiri di Texas

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Hotel Kapsul Rp300 Ribuan di Jepang, Ada Onsen dan Dapat Sarapan
  • Santorini Batasi Wisawatan Imbas Pengunjung Kapal Pesiar Membludak
  • Pengalaman Unik Menginap di Dalam Kentang Raksasa Bayar Rp3 Juta

"Saya tidak pernah bisa membangun dengan batasan yang begitu kecil dan begitu fleksibel... Hanya dengan lekukan-lekukan, kubah, dan parabola. Ini adalah cara yang gila untuk membangun sebuah konstruksi," imbuhnya.

Menurut Lambert, unit-unit dari hotel dapat mencakup fitur-fitur arsitektur yang biasanya terlalu mahal untuk direplika dalam skala besar dengan konstruksi tradisional.

Dinding satu lantainya dibangun setinggi 3,7 meter dari dua unit pertama. Yang sedang dibangun kini merupakan ruang hunian dengan tiga kamar tidur dan unit hotel satu kamar.

Dinding yang melengkung dan berwarna krem dicetak dengan menggunakan Vulcan dari ICON, sebuah printer 3D dengan lebar 14,2 m dan tinggi 4,7 m dengan berat 4,75 ton.

'Tinta' printer 3D ini adalah bahan berbasis semen khusus yang disebut Lavacrete, campuran eksklusif yang dirancang untuk kekuatan, skala yang terjangkau, dan kemampuan mencetak.

CEO dan pendiri ICON Jason Ballard mengatakan bahwa para pekerja menyesuaikan dan memadukan bahan-bahan tersebut berdasarkan kondisi cuaca.

"Keajaiban terjadi pada campuran yang memungkinkan kami untuk terus mencetak," kata Ballard.

Ia menambahkan bahwa kelembapan, suhu, dan penyinaran memengaruhi performa material hingga warna akhirnya.

(del/asr)

上一篇:FOTO: Belajar Mencanting Merayakan Hari Batik Nasional
下一篇:Efisiensi Anggaran, Mendikdasmen Pastikan Program Prioritas Tetap Berjalan
相关文章