Kasus Covid
Negara-negara tetangga Indonesia dilaporkan mengalami peningkatan kasus Covid-19. Sebagai langkah antisipasi, apa kelompok rentan termasuk lansia dan penderita komorbid harus vaksin? Dokter pun berikan penjelasan.
Sejumlah negara di Asia Tenggara mengalami kenaikan kasus Covid-19 seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia. Indonesia sendiri melaporkan 35 kasus dalam periode April-Mei 2025.
Tentu saja yang cukup mengkhawatirkan adalah kelompok rentan termasuk lansia dan penderita komorbid (penyakit penyerta). Lantas, apa kelompok rentan harus vaksin guna pencegahan infeksi berat?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain vaksinasi, Erlang menyebut ada sejumlah langkah pencegahan perlu dilakukan mereka yang masuk kelompok rentan atau berisiko. Apa saja?
1. Menjaga jarak
Anda perlu menjaga jarak selama berinteraksi dengan orang lain. Jarak minimal 1,5-2 meter dianggap aman. Studi menemukan menjaga jarak bisa mencegah penularan Covid-19.
2. Menghidari kerumunan
Aktivitas di rumah memang relatif lebih aman. Namun jika harus keluar rumah, sebaiknya hindari kerumumnan. Berada di suatu lokasi bersama banyak orang bisa meningkatkan peluang penularan.
3. Pakai masker
Salah satu cara mudah menghindari penularan Covid-19 adalah dengan mengenakan masker. Virus penyebab Covid-19 menular lewat droplet yang masuk lewat saluran pernapasan atau mulut.
Masker pun jadi 'tameng' guna mencegah droplet bervirus ini terhirup atau masuk mulut. Pilih masker berlapis atau masker N95.
4. Cukupi kebutuhan nutrisi
Lihat Juga :![]() |
Daya tahan tubuh yang kuat menurunkan peluang infeksi penyakit termasuk Covid-19. Untuk memperkuat daya tahan tubuh, Anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Konsumsi pangan dengan gizi seimbang dan cukupi kebutuhan cairan.
5. Kontrol komorbid
Penderita komorbid wajib mengontrol penyakitnya. Penderita diabetes musti rajin memonitor kadar gula darah dan menjaga pola makan. Kemudian penderita hipertensi harus mengontrol tekanan darah baik lewat pola hidup maupun konsumsi obat rutin.
Hal ini juga berlaku untuk komorbid lain. Sebaiknya rutin konsultasi dengan dokter untuk monitor penyakit.
(els/els)(责任编辑:百科)
- Dipecat DKPP, Siapa Pengganti Hasyim Asy’ari di KPU?
- Mardiono Tidak Khawatir Berebut Posisi Ketum PPP Dengan Sandiaga Uno
- VIDEO: Tradisi Bakar Patung Jerami Sambut Musim Semi di Polandia
- Aturan Penghapusan LPSDK Tidak Akan Revisi Sebelum Disahkan, KPU: Kami Tetap Konsisten
- Survei Temukan Pola Skincare Muda
- Bukti Rekaman Ucapan Panji Gumilang yang Diduga Menistakan Agama Dikirim ke Puslabfor
- 包揽UCL、谢菲、MSA金牌导师,教学不设限!更懂名校需求,带你玩转建筑与城市设计!
- Menilik Partner Kedua Pengembang Mobil Listrik Foxconn, Lagi
- 7 Teh Langka di Dunia, Ada yang Pupuknya Pakai Kotoran Panda
- Aturan Penghapusan LPSDK Tidak Akan Revisi Sebelum Disahkan, KPU: Kami Tetap Konsisten
- Partai Buruh Tolak UU Kesehatan, Ini Alasannya
- Bripka Andry Minta Propam Polri Segera Usut Setoran di Brimob Riau
- Hari Kebaya Nasional 2024 Diperingati 24 Juli, Bakal Ada Pameran hingga Perilisan Lagu!
- Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan di AS
- Jakarta Fair Kemayoran 2025 Mundur 7 Hari, Digelar 19 Juni
- Ada Kepentingan Politik di Kasus Ekspor Minyak Sawit? Ini Jawaban Jaksa Agung
- Bisa Menular Lewat Banjir, Apa Itu Leptospirosis?
- Doa Pembuka Rezeki, Ada yang Muncul di Al
- Mudah! Ini Syarat Ikut Upacara HUT RI di Istana Negara 17 Agustus 2024, Jangan Lupa Pakai Baju Adat
- Bareskrim Polri Bakal Periksa Saksi Ahli Agama hingga ITE Terkait Kasus Panji Gumilang Besok